Warisan Iman dalam Baptis Bayi
Biarkan anak-anak itu datang kepada-Ku dan jangan menghalang-halangi mereka sebab mereka adalah orang-orang yang mempunyai kerajaan Allah. Inilah pesan Injil yang disampaikan ulang oleh Romo Stefanus Suwarno, OSC saat memimpin pembaptisan 19 bayi di Paroki Gereja Santo Agustinus pada Minggu, 5 Oktober 2019 pukul 11.00.
Romo Warno dalam homilinya menyampaikan bahwa pembaptisan menjadi jalan masuk kerajaan Allah. Menjadi pintu masuk menuju sakramen-sakramen lainnya. Karena itu, baptis bayi sangatlah penting.
“Ini menjadi tanggung jawab, terutama bagi pasangan yang menikah secara Katolik. Ketika seorang manusia lahir di dunia, kodratnya jatuh dalam dosa asal. Maka, dibutuhkan kelahiran baru dalam pembaptisan agar kita mengalami keselamatan,” ujar Romo Warno.
Selain orang tua, wali baptis pun ikut bertanggung jawab bagi masa depan anak-anak yang telah dibaptis. Wali baptis juga bertanggung jawab memberikan teladan hidup sebagai orang Katolik. Bagaimana pun, ini tidak berhenti pada peristiwa pembaptisan sekarang ini. Tetap ada tanggung jawab untuk seterusnya.
Romo Warno juga mengajak seluruh umat yang hadir untuk bersyukur atas baptisan dan lahirnya kembali anak-anak dalam air dan roh. Inilah awal warisan iman untuk anak-anak yang baru dibaptis.
Keluarga diharapkan bisa meneladani Keluarga Kudus yang senantiasa memperkenalkan, membawa, mendidik, dan menjadi teladan bagi perkembangan anak-anak agar tumbuh menjadi anak yang dewasa, baik jasmani maupun rohani. Anak-anak dapat tumbuh dengan baik, berkenan kepada Allah dan orang-orang di sekitarnya.